Sadar atau tidak, hampir setiap hari kita menggunakan banyak bahan kimia, seperti produk pembersih kamar mandi, sabun deterjen, dan disinfektan. Walau bermanfaat, bahan-bahan kimia tersebut juga bisa membahayakan kesehatan dan menimbulkan beragam penyakit, lho.
Meski sering kali dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, menyimpan dan menggunakan produk berbahan kimia tidak boleh sembarangan. Hal ini karena sebagian bahan kimia yang kerap digunakan di rumah kita memiliki potensi untuk menyebabkan keracunan yang bahkan bisa berakibat fatal.
Ini 5 Bahan Kimia Sehari-Hari yang Bisa Berbahaya
Lantas, bahan kimia sehari-hari apa saja yang bisa menimbulkan bahaya? Berikut adalah daftar bahan-bahan kimia tersebut beserta penjelasannya:
1. Karbon monoksida
Memanaskan mobil, membakar sampah, atau memasak di dapur merupakan kegiatan yang lazim untuk dilakukan sehari-hari bagi kebanyakan orang. Nah, hati-hati! Asap-asap yang hadir karena kegiatan ini mengandung karbon monoksida, lho.
Karbon monoksida atau CO adalah gas beracun yang tidak berbau dan tak berwarna. Tanpa kita sadari, gas ini bisa menimbulkan keracunan dan gangguan kesehatan, seperti sakit kepala, pusing, sakit perut, muntah, nyeri dada, dan kebingungan, jika terhirup.
Bahkan, orang yang terlalu banyak menghirup gas CO juga bisa pingsan dan meninggal. Selain itu, bayi, lansia, dan orang dengan penyakit anemia, jantung kronis, serta gangguan pernapasan berisiko sangat tinggi mengalami keracunan bila menghirup gas karbon monoksida.
Agar terhindar dari dampak negatif akibat menghirup karbon monoksida, kamu dianjurkan untuk tidak memanaskan mobil di garasi yang tertutup dan langsung terhubung dengan rumah, membuang sampah dengan benar dan tidak membakarnya, memasang alat penghisap asap di dapur, serta memastikan sirkulasi udara di rumah baik.
2. Amonia
Sama seperti karbon monoksida, amonia juga tidak berwarna, tetapi gas ini menimbulkan bau yang sangat tajam. Gas ini banyak ditemukan sebagai uap dari produk pembersih rumah tangga, pewarna rambut, atau cat rumah.
Produk pembersih dengan kadar amonia yang tinggi bisa menimbulkan efek samping, seperti iritasi dan sensasi terbakar pada kulit ataupun mata. Jika tertelan atau terhirup, amonia juga bisa mengiritasi mulut, hidung, tenggorokan, lambung, dan paru-paru.
Paparan amonia konsentrasi tinggi dapat menimbulkan kerusakan jaringan yang parah, bahkan hingga menyebabkan kematian. Nah, untuk mencegah efek samping tersebut, kamu dianjurkan untuk selalu menggunakan pelindung, seperti sarung tangan, kacamata, dan masker, ketika akan menggunakan produk yang mengandung amonia.
3. Klorin
Mulanya klorin hanya ditemukan pada produk kimia yang digunakan membunuh kuman di kolam atau pada pestisida tanaman. Namun, kini klorin kerap kali digunakan sebagai produk pembersih atau disinfektan, apalagi sejak virus Corona merebak.
Menghirup klorin bisa merusak sistem pernapasan dan menyebabkan kamu sulit bernapas. Bila terkena kulit, klorin bisa menyebabkan kulit teriritasi, kemerahan, terbakar, atau melepuh. Sementara bila tertelan, bahan kimia ini bisa menimbulkan sensasi terbakar di mulut, sakit perut, muntah, sakit tenggorokan, dan buang air besar berdarah.
Sebagai penanganan awal bila kulitmu tersiram klorin, segera cuci area yang terkena dengan sabun dan air. Bila klorin masuk ke mata, segera bersihkan mata dengan air mengalir setidaknya selama 15 menit. Namun jika klorin tertelan, segera ke IGD untuk mendapatkan penanganan medis.
4. Asam klorida
Walau berwarna bening dan cair, asam klorida (HCl) sangat beracun. Bahan kimia jenis ini mampu menyebabkan kerusakan yang parah pada jaringan tubuh. Asam klorida kerap ditemukan pada produk pupuk, pembersih porselen, pembersih kamar mandi, dan bahan kimia untuk kolam.
Bila terkena kulit, HCl bisa membuat kulit melepuh, terbakar, dan nyeri. Jika tidak sengaja tertelan, bahan kimia ini bisa menyebabkan nyeri seperti terbakar yang parah, sakit perut hebat, muntah darah, dan nyeri dada.
Sementara jika terhirup, asam klorida bisa menyebabkan kerusakan pada paru-paru yang membuat pengambilan oksigen terganggu. Hal ini menyebabkan kebiruan pada bibir dan kuku, dada terasa sesak, tersedak, batuk darah, pusing, serta pingsan.
Bila terkena percikan asam klorida pada mata atau kulit, kamu dianjurkan untuk membilas bagian yang terkena dengan air selama 15 menit. Jika tertelan, kamu sangat dianjurkan untuk segera minum air atau susu. Jangan coba untuk memuntahkannya.
Sedangkan bila menghirup bahan kimia beracun ini, segera pindah ke tempat terbuka dan hirup udara segar. Setelah itu, segera ke rumah sakit terdekat untuk melakukan pemeriksaan.
5. Asam sulfat
Asam sulfat kerap ditemukan pada aki mobil, sebagian produk deterjen, pupuk, dan pembersih kamar mandi. Bila bercampur dengan air, asam sulfat bisa bereaksi dan menghasilkan panas. Bahan kimia ini juga bersifat merusak, layaknya asam klorida.
Asam sulfat akan menimbulkan iritasi yang parah jika terkena jaringan tubuh. Jika tertelan, bahan kimia ini bisa membakar mulut dan tenggorokan, merusak lambung, dan bahkan menimbulkan kematian. Sedangkan bila masuk ke mata, asam sulfat bisa menyebabkan kebutaan.
Itulah 5 bahan kimia sehari-hari yang bisa membahayakan dirimu dan keluarga. Oleh karena itu, sangat penting untuk menyimpan produk yang mengandung bahan-bahan kimia tersebut dengan aman, terlebih dari jangkauan anak-anak. Bila perlu, berikan tanda bahaya pada kemasannya agar semua anggota keluarga bisa waspada.
Bila bahan-bahan kimia tersebut tidak sengaja terhirup, tertelan, atau mengenai kulit, segera lakukan pertolongan pertama dan konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Ketika saya memperkenalkan diri sebagai mahasiswa doktoral bidang kimia, saya sering bisa melihat ketakutan dan ketidakpahaman dalam sorot mata orang-orang: ahli kimia kerap digambarkan sebagai ilmuwan gila seperti Dr. Maru dalam Wonder Woman, yang mempraktikkan sihir hitam dan membuat ledakan. Tampaknya ketakutan masyarakat ini didasarkan pada kesalahpahaman terhadap sains.
Dan saya ingin membahas lima miskonsepsi alias kesalahpahaman yang paling umum tentang kimia, dengan harapan dapat menjelaskan bagaimana kimia berkontribusi pada kehidupan sehari-hari.
Kata bahan kimia bisa dimengerti sebagai sinonim dari materi; bahan kimia adalah segala sesuatu yang memiliki massa. Ini termasuk zat-zat dalam kehidupan sehari-sehari seperti air, kafein, dan gula. Elemen-elemen yang ada dalam tabel periodik adalah bahan-bahan kimia dan begitu pula molekul-molekul kecil seperti kafein, molekul besar seperti deoxyribonucleic acid (DNA) dan rantai yang hampir tak terhingga yang disebut polimer seperti plastik.
Miskonsepsi #1: Produk bebas kimia lebih aman
Elemen-elemen adalah balok-balok bangunan yang menciptakan dunia sekitar kita. Baik alami atau buatan manusia, bahan kimia ada di mana-mana. Produk-produk bebas kimia tidak ada: apa pun yang dapat Anda sentuh adalah materi, dan oleh karena itu merupakan bahan kimia. Produk yang diiklankan sebagai “bebas bahan kimia” mungkin menunjukkan bahwa mereka bebas dari bahan kimia berbahaya, tapi perusahaan memanfaatkan ketakutan orang terhadap kimia untuk iklan mereka–yang menyebabkan meningkatnya kecurigaan konsumen.
The Nue Co. storefront in NYC
Miskonsepsi #2: Jika Anda tidak dapat mengucapkannya, itu buruk bagi Anda
Nama-nama bahan kimia sering terdengar mengerikan dan memberikan kesan bahwa bahan-bahan tersebut tidak aman. Nama-nama bahan kimia tidak ada ada kaitannya dengan bagaimana bahayanya zat tersebut atau asal-usul mereka. Pernah Anda mengonsumsi acetyl salicylic acid atau sodium hydrogen carbonate? Anda mungkin menelan aspirin atau makan apa pun yang membutuhkan soda kue untuk proses pembuatannya.
Terkadang nama-nama umum digunakan untuk bahan-bahan kimia. Dihydrogen monoxide (H₂O) diperpendek menjadi air, 1,3,7-Trimethylxanthine terdengar rumit, tapi zat ini lebih dikenal dalam bahasa sehari-hari sebagai kafein. Ahli kimia kadang-kadang menunjukkan selera humor yang tinggi saat menamai elemen-elemen dan molekul-molekul.
Miskonsepsi #3: Produk-produk organik > sintetis
Apakah Anda tahu bahwa ahli kimia dapat membuat produk alami secara sintetis di laboratorium mereka? Apakah Anda tahu bahwa bensin (gasoline), dari sudut pandang kimia, adalah sebuah zat organik?
Pada 1789, ahli kimia Prancis Antoine Laurent Lavoisier menulis di Traité élémentaire de chimie bahwa “tidak ada ada yang hilang, tidak ada yang diciptakan, segala sesuatu diubah bentuknya”. Untuk menemukan bahan-bahan kimia baru, ahli kimia harus mengubah bentuk bahan kimia yang ada. Ahli kimia selalu menggunakan bahan-bahan sumber secara natural sebagai material awal untuk molekul baru. Bahan-bahan kimia yang dibuat di laboratorium dapat menemukan asal-usul mereka di alam (minyak bumi, kayu, dll) dan seringnya adalah bahan organik karena mereka mengandung sebagian besar hidrogen, karbon, dan oksigen.
Bahaya merupakan hal intrinsik pada setiap bahan kimia dan “dosislah yang membuatnya menjadi racun.” Yang artinya, tidak perlu takut pada sejumlah kecil sianida yang secara alamiah ada dalam apel, dan makanan bakar yang hangus tidak akan menyebabkan kanker bagi Anda. Namun, minum hingga enam liter air atau 175 teguk kopi espresso dapat berakibat fatal.
Produk-produk sintetis yang dibuat di laboratorium tidak selalu lebih atau kurang berbahaya dibanding bahan kimia yang ditemukan di alam. Entah itu molekul buatan yang inovatif atau produk buatan manusia, bahaya tergantung pada strukturnya, tapi bukan asal mereka.
Ada juga banyak racun alami yang dihasilkan oleh tumbuhan dan hewan. Namun, ahli kimia menghabiskan sebagian besar waktu mereka merancang molekul baru yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan lingkungan–apakah itu molekul baru untuk obat atau baterai baru untuk mobil listrik.
Miskonkonsesi #4: Nanopartikel tidak berbahaya
Nanopartikel adalah kelompok kecil atom antara 1 sampai 100 nanometer (1/10.000 selebar rambut manusia), ditemukan pada banyak produk sehari-hari. Mereka sangat kecil sehingga mereka tidak terlihat oleh mata manusia, tapi ekosistem dapat terpengaruhi oleh mereka. Bahkan, nanopartikel sekarang diketahui beracun untuk mahkluk hidup yang hidup dalam air.
Karena kita tidak dapat melihat kehadiran mereka di lingkungan kita, kita sering tidak menyadari jumlah besar nanopartikel di sekitar kita, dan kita mengabaikan dampaknya.
Nanopartikel, plastik atau metalik, terkandung dalam banyak produk kebutuhan personal seperti pasta gigi, pembersih kulit dan krim matahari. Mereka kebanyakan dipakai untuk pelindung dari sengatan matahari, agen antimikroba, dan sebagai bahan tambahan dan pewarna.
Sayangnya, instalasi pengolahan air tidak dapat menyaringnya sehingga mereka berakhir di sungai, danau dan lautan, dan pada akhirnya, sebagai makanan untuk kehidupan laut, bergerak ke rantai makanan dan akhirnya berakhir di piring makan Anda.
Industri kimia telah mulai mengurangi jumlah produk yang mengandung nanopartikel, tapi banyak cat dan tabir surya masih merupakan sumber potensial kontaminasi. Namun nanopartikel juga menunjukkan potensi yang menjanjikan untuk obat dan pengobatan kanker, misalnya.
Miskonsepsi #5: Para ahli kimia adalah jahat
Para ahli kimia mengembang tanggung jawab kepada masyarakat sehubungan dengan perkembangan produk-produk yang membahayakan bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Ahli kimia telah membuat kemajuan besar dalam pengembangan produk-produk yang lebih bersih dan lebih ramah lingkungan. Namun, industri dan konsumen lambat mengadopsi alternatif-alternatif yang lebih ramah lingkungan ini, kecuali mereka lebih murah dan setidaknya sama efisiennya.
Terkadang, kami, para ahli kimia, berharap kami adalah pesulap, yang mampu menciptakan solusi ajaib. Namun, kami akan terus membuat kemajuan melalui penelitian yang inovatif, menciptakan produk baru dan mendorong alternatif-alternatif yang lebih hijau. Ilmu kimia adalah alat yang kuat dan inovatif, namun harus digunakan dengan bijak.
Bagi ahli kimia, gelas selalu penuh. Sebagian dengan suatu cairan, dan sisanya dengan udara–nitrogen N₂, oksigen 0₂, Argon Ar, karbon dioksida CO₂, dll. Kimia menghasilkan penemuan-penemuan fantastis yang meningkatkan kualitas hidup kita, dan ada begitu banyak yang belum ditemukan.
Sumber : https://theconversation.com/menjawab-lima-miskonsepsi-tentang-kimia-108264
10 Alasan mengapa kita harus belajar Kimia
- 1 - Memahami Dunia Di Sekitar Anda
- 2 - Lebih Baik Memiliki pengetahuan yang cukup tentang Apa yang Anda Beli
- 3 – Menjadi Koki yang lebih Baik
- 5 - Mudah Menemukan Pekerjaan
- 6 - Memahami Fisika Dan Biologi
- 7 - Mengasah Otak dan Tangan Anda
- 8 - Bersenang-senang
- 9 - Memahami Berita
- 10 - Menjadikan Dunia Lebih Baik
Kimia sering disebut sebagai Ilmu Inti karena sebagian besar ilmuwan harus mempelajari bahan kimia di beberapa titik dalam studi atau penelitian mereka. Ahli biologi mempelajari semua bahan kimia yang digunakan oleh organisme hidup, ahli geologi dan ahli lingkungan meneliti bahan kimia dan senyawa yang ditemukan di tanah, batu dan mineral. Bahkan ahli astrofisika harus meneliti komposisi bahan kimia dari planet, bintang dan bulan. Dengan begitu banyak konsekuensi, kimia adalah satu-satunya subjek yang tidak akan bisa Anda hindari jika Anda tertarik pada karier ilmiah. Dari awal mereka yang gelap berabad-abad yang lalu, para alkemis telah memperoleh semakin banyak pengetahuan tentang dunia di sekitar mereka dan reaksi-reaksi yang terjadi secara alami di alam. Sudah lama para ahli kimia ini berpikir bahwa alkimia memungkinkan mereka mengubah logam apa pun menjadi emas. Ini adalah hal yang masih harus dikejar (setidaknya tidak dengan cara yang masuk akal secara ekonomi). Sejak naturalis Perancis, Antoine Lavoisier, menetapkan aturan konservasi massal pada tahun 1774, ahli kimia telah terlibat dalam banyak kemajuan ilmiah yang telah disaksikan dunia selama 250 tahun terakhir. Penelitian asli Louis Pasteur adalah kristalografi, bidang khusus kimia. Dari Sir William Ramsay pada tahun 1904 hingga Sir Gregory Winter pada tahun 2018, lebih dari dua lusin Kimiawan Inggris telah menerima hadiah Nobel untuk penelitian mereka. Jika Anda penasaran dengan dunia, selalu bertanya-tanya apa rahasia di balik rasi bintang dan ingin menyelamatkan lingkungan planet ini, Anda harus serius mempertimbangkan karier di bidang kimia. Berikut adalah sepuluh alasan mengapa Anda harus memilih pelajaran kimia untuk ujian SMA, Kursus atau universitas Anda. Jika Anda mencari guru kimia, lihat Superprof dan pilih guru sesuai anggaran Anda.
"Negara yang lebih maju dari sisa dunia dalam bidang kimia juga akan menjadi yang terdepan dalam kekayaan dan kemakmuran secara umum." - Sir William Ramsay, seorang ahli kimia Skotlandia yang menemukan gas mulia dan menerima Hadiah Nobel dalam Kimia pada tahun 1904.
1 - Memahami Dunia Di Sekitar Anda
Ketika Anda mempelajari kimia, Anda akan menemukan alasan mengapa segala sesuatu di sekitar Anda terjadi. Mengapa coklat terasa enak, mengapa sabun bersih atau mengapa langit biru? Memahami struktur atom atom, elektrokimia larutan asam basa, atau stoikiometri molekul sangat penting untuk memahami segala sesuatu di lingkungan Anda, mulai dari pasta gigi yang Anda gunakan setiap pagi hingga baterai ponsel yang mengisi daya baterai Anda setiap hari. Setiap reaksi di alam diatur oleh kimia, dari karat logam hingga pencernaan Anda. Jika Anda memiliki pikiran yang ingin tahu, maka kursus kimia akan membantu Anda menjawab semua pertanyaan yang mungkin Anda miliki tentang dunia dan lingkungan Anda. Misalnya, apakah Anda tahu bahwa daun berubah warna di musim gugur karena produksi klorofil diatur oleh cahaya? Seiring hari semakin pendek jumlah klorofil dalam daun berkurang dan bahan kimia hijau yang begitu lazim selama hari-hari musim semi dan musim panas memberi jalan kepada senyawa lain yang hadir dalam daun. Produksi pigmen antosianin meningkat ketika kadar gula naik selama musim gugur, memberikan warna kuning daun. Karotenoid, yang produksinya tidak terpengaruh oleh sinar matahari, akan memberikan warna oranye dan cokelat pada daun. Dan mengapa kita menangis ketika kita memotong bawang? Hanya karena asam sulfat dan enzim yang terkandung dalam sel-sel bawang dilepaskan ketika Anda mulai mengiris dan propanethial S-oxide, lalu menghasilkan gas senyawa sulfur yang mudah menguap. Reaksi alami untuk mata kita adalah membuat air mata untuk menghilangkan iritasi, tetapi ketika S-oksida propanethial bercampur dengan air mata kita, asam sulfat dihasilkan, membuat keseluruhan masakan, pengalaman menangis yang bertubrukan.
2 - Lebih Baik Memiliki pengetahuan yang cukup tentang Apa yang Anda Beli
Mempelajari kimia juga akan membuat Anda menjadi pembeli yang lebih cerdas. Karena sebagian besar makanan yang kita telan diproses secara berat, menjadi lebih penting untuk memahami apa yang kita konsumsi. Namun, label makanan yang lebih rumit telah tumbuh, yang paling sulit adalah membuat semua pengawet, pemanis, pewarna makanan dan zat penstabil yang berbeda-beda mengandung dalam makanan kita. Dengan memahami bahan tambahan makanan seperti asam sitrat, Monosodium glutamat, Sodium benzoat, Sodium nitrit atau Guar Gum, Anda akan tahu mana yang aman untuk dimakan dan mana yang harus Anda hindari dalam makanan Anda.
3 – Menjadi Koki yang lebih Baik
Menjadi ahli kimia yang baik akan membuat Anda menjadi koki yang lebih baik. Semua makanan terbuat dari senyawa kimia dan memasak hanyalah mengubah ikatan kimia, menggunakan sifat-sifat materi dan bermain-main dengan pembakaran, oksidasi, reduksi, kelarutan dan reaksi kimia, untuk membuat bahan-bahan sesegar mungkin. Salah satu reaksi utama yang terlibat dalam memasak adalah reaksi Maillard. Ini adalah reaksi kimia utama di balik kelezatan makanan yang dimasak dan terjadi ketika asam amino, bahan penyusun semua protein hewani dan nabati, bereaksi dengan mengurangi gula yang terkandung dalam sebagian besar makanan. Sebagian besar teknik memasak (menggoreng, memanggang, membakar dan memanggang dan bahkan memasak sangat lambat), melibatkan beberapa tingkat reaksi Maillard. Karamelisasi adalah contoh yang bagus lainnya dari bahan kimia di balik memasak. Tidak seperti reaksi Maillard, karamelisasi melibatkan apa yang oleh para ahli kimia disebut sebagai pirolisis, yang mungkin Anda sebut dengan pembakaran. Ketika gula bereaksi dengan air di atas suhu tertentu (antara 110C dan 180C tergantung pada gula yang terlibat), puluhan reaksi kimia terjadi, dan ratusan senyawa kimia yang berbeda dilepaskan.
"Kimia dimulai dari bintang-bintang. Bintang-bintang adalah sumber unsur-unsur kimia, yang merupakan bahan pembangun materi dan inti dari subjek kita." - Peter Atkins, ahli kimia bahasa Inggris dan Fellow of Lincoln College di University of Oxford
5 - Mudah Menemukan Pekerjaan
Kimia menawarkan banyak peluang kerja, dari kimia nuklir sampai kimia biologis atau kimia analitik Anda dapat dengan mudah mengkhususkan diri dalam bidang yang menarik minat Anda. Juga sangat umum bagi ahli kimia untuk terlibat dalam bidang sains lain dan berkolaborasi dengan ahli biologi, fisikawan, dokter, dan insinyur. Anda bisa menjadi Ilmuwan Bahan dan menemukan cara baru untuk menggunakan elemen yang dapat didaur ulang seperti plastik, kertas, karton atau produk sampingan industri makanan untuk membuat bahan baru untuk lebih melayani kebutuhan manusia dan mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan sampah dan mencemari lingkungan planet kita. Anda juga bisa menjadi ahli Nanoteknologi dan bekerja dengan elemen yang lebih kecil dari sel untuk menciptakan metode operasi dan diagnostik baru serta menciptakan obat yang lebih efisien.
6 - Memahami Fisika Dan Biologi
Sebagai pusat ilmu, kimia akan menjadi alat terbaik yang Anda inginkan untuk memahami fisika dan biologi. Biokimia dan Biofisika adalah dua bidang yang berada di persimpangan antara tiga ilmu. Keduanya melibatkan kimia anorganik dan organik, serta kimia secara umum. Biokimia bekerja dalam bioteknologi, kimia obat atau ilmu forensik dan mereka sering bekerja untuk lembaga lingkungan, rumah sakit, dan laboratorium penelitian. Mulailah belajar kimia dan memilih guru yang tepat untuk membantu Anda dalam studi Anda.
7 - Mengasah Otak dan Tangan Anda
Tidak seperti sains keras seperti fisika dan matematika, yang terutama menggunakan otak Anda untuk menyelesaikan persamaan dan masalah yang rumit, kimia adalah bidang yang sangat praktis. Sebagai seorang ahli kimia, Anda harus merencanakan eksperimen tetapi juga melaksanakannya, sering memanipulasi bahan kimia berbahaya dan menggunakan alat dan instrumen yang sangat rumit seperti spektrometer massa, mesin kromatografi, atau kolom distilasi.
8 - Bersenang-senang
Kimia adalah satu ilmu yang bisa sangat menyenangkan (jika dipraktikkan dengan aman). Sangat mudah untuk bermain-main dengan bahan kimia yang aman dan langsung dan mendapatkan hasil yang mencengangkan. Semua orang telah melihat video viral mengenai pencampuran Cola dan permen Mentos yang memproduksi semburan soda yang luar biasa, dan Anda dapat dengan mudah mereproduksi ini dengan aman di rumah. Tetapi kimia jauh lebih dari itu. Mengapa tidak membuat kelereng polimer atau mengubah warna nyala di cerobong rumah Anda? Menggunakan produk sehari-hari sederhana yang dapat Anda temukan di sekitar rumah, Anda dapat bersenang-senang dan belajar tentang alasan di balik reaksi yang Anda buat dan amati.
"Seorang detektif dengan misteri pembunuhannya, seorang ahli kimia yang mencari struktur senyawa baru, menggunakan sedikit cara berpikir formal dan logis. Melalui serangkaian intuisi, dugaan, fantasi, mereka menemukan penjelasan yang tepat, dan memiliki ketrampilan yang bagus. merebutnya ketika telah mencapai jangkauan. " - Gilbert Lewis, ahli kimia fisik Amerika, yang dikenal karena penemuan ikatan kovalen dan konsep pasangan elektronnya.
9 - Memahami Berita
Setiap hari, kita dibombardir dengan berita tentang polusi bensin, pencemaran air, penemuan medis dan kemajuan atau penarikan produk, tetapi berapa banyak dari ini yang benar-benar Anda pahami? Mengambil kelas kimia akan membuat Anda lebih tahu tentang apa yang sedang terjadi di dunia. Penting juga untuk memahami dampak dari peristiwa seperti kebocoran minyak di lautan atau kontaminasi kimia dari akuifer bawah tanah. Karena sebagian besar industri yang terlibat dalam perubahan iklim diatur oleh undang-undang nasional, memahami apa yang terjadi di lingkungan, kota atau negara Anda, juga akan membuat Anda menjadi pemilih yang lebih tahu.
10 - Menjadikan Dunia Lebih Baik
Industri kimia telah menjadi kontributor utama masalah polusi utama di dunia. Selama 70 tahun terakhir, dengan munculnya penggunaan intensif pupuk di pertanian kita, ahli kimia telah berada di garis depan sebagian besar penghasil krisis polusi. Limbah plastik, emisi CO2, air yang terkontaminasi, atau tanah tandus semuanya dapat dikaitkan dengan penyalahgunaan kimia, terutama karena alasan ekonomi yang egois. Tapi kekacauan yang diciptakan oleh ahli kimia juga bisa diselesaikan oleh ahli kimia. Mendaur ulang plastik dan menghasilkan bahan-bahan baru dan menggunakan apa yang sudah lama kita anggap sampah adalah salah satu dari banyak tantangan yang dihadapi para ahli kimia profesional muda saat ini. CO2, salah satu gas rumah kaca utama, terutama diproduksi transportasi menggunakan bahan bakar fosil. Ahli kimia sekarang bekerja untuk menangkap karbon dioksida atmosfer dan menggunakannya sebagai sumber energi yang bersih. Masih banyak yang harus dilakukan untuk menyelamatkan planet kita dari pengaruh industri kita, dan sebagian besar pekerjaan akan dilakukan oleh ahli kimia.
Kimia lebih dari sekadar mempelajari tabel unsur secara periodik. Apa pun bidang ilmu yang Anda pertimbangkan untuk karier Anda, kimia akan selalu berguna untuk membantu Anda memahami segala sesuatu di sekitar Anda, mulai dari pakaian yang Anda kenakan hingga makanan yang Anda makan. Dan mengingat kerusakan hebat yang kita timbulkan terhadap lingkungan kita, tampaknya ahli kimia akan sangat dibutuhkan untuk membantu memperbaiki masalah yang diciptakan oleh generasi sebelumnya.Langkah-langkah, Tahapan, Contoh Soal, Kunci Jawaban - Dalam mempelajari kimia, diperlukan suatu persamaan reaksi kimia sebagai simbol adanya suatu reaksi kimia. Penulisan persamaan reaksi membutuhkan aspek kuantitatif dan aspek kualitatif.
No.
|
Langkah-Langkah
|
Hasil
|
|
1
|
Tentukan
rumus kimia dari pereaksi dan hasil reaksi
|
pereaksi
= Cl2; KBr hasil reaksi = KCl; Br2
|
|
2
|
Tuliskan
persamaan reaksinya
|
Cl2
+ KBr → KCl + Br2
|
|
3
|
Hitung
jumlah atom setiap unsur
|
atom
Cl = 2
|
|
atom
K = 1
|
sebelah
kiri (pereaksi)
|
||
atom
Br = 1
|
|||
atom
Cl = 1
|
|||
atom
K = 1
|
sebelah
kanan (hasil reaksi)
|
||
atom
Br = 2
|
|||
4
|
Setarakan
jumlah atom setiap unsur pereaksi (kiri) dan hasil reaksi (kanan).
|
Jumlah
atom Cl disetarakan terlebih dahulu dengan menulis 2 di depan KCl : Cl2
+ KBr → 2 KCl + Br2
Jumlah
atom Br selanjutnya disetarakan dengan menulis 2 di depan KBr : Cl2
+ 2 KBr → 2 KCl + Br2
|
|
5
|
Tuliskan
tanda keadaaan fisik dari setiap senyawa.
|
Cl2(g)
+ 2 KBr(aq) → 2 KCl(aq) + Br2(l)
|
Jumlah
atom di kiri:
|
Jumlah atom di kanan:
|
C
= 3
|
C = 1
|
H
= 8
|
H = 2
|
O
= 2
|
O = 3
|
Jumlah atom di kiri:
|
Jumlah atom di kanan:
|
Ca = 1
|
Ca = 1
|
C = 1
|
C = 1
|
O = 3
|
O = 3
|
H = 1
|
H = 2
|
Cl = 1
|
Cl = 2
|
Al(s)
+ H2SO4(aq)
|
→
|
Al2(SO4)3(aq)
+ H2(g) (belum setara)
|
↓
|
↓
|
|
Jumlah atom di ruas kiri:
|
Jumlah atom di ruas kanan:
|
|
Al = 1
|
Al = 2
|
|
H = 2
|
H = 2
|
|
S = 1
|
S = 3
|
|
O = 4
|
O = 12
|
- Pilihlah satu rumus kimia yang paling rumit, tetapkan koefisiennya sama dengan 1.
- Zat-zat yang lain tetapkan koefisien sementara dengan huruf.
- Setarakan dahulu unsur yang terkait langsung dengan zat yang tadi diberi koefisien 1.
- Setarakan unsur lainnya. Biasanya akan membantu jika atom O disetarakan paling akhir.
Jumlah
Atom di Ruas Kiri
|
Jumlah Atom di Ruas Kanan
|
Σ Ruas Kiri = Σ Ruas Kanan
|
C
= 1
|
C = b
|
b = 1
|
H
= 4
|
H = 2c
|
2c = 4 maka c = 2
|
Jumlah Atom di Ruas Kiri
|
Jumlah Atom di Ruas Kanan
|
Σ Ruas Kiri = Σ Ruas Kanan
|
O = 2a
|
O = 2 + 2 = 4
|
2a = 4 maka a = 2
|
Jumlah Atom di Ruas Kiri
|
Jumlah Atom di Ruas Kanan
|
Σ Ruas Kiri = Σ Ruas Kanan
|
A1 = a
|
A1 = 1
|
a = 1
|
Cl = b
|
C1 = 3
|
b = 3
|
Jumlah Atom di Ruas Kiri
|
Jumlah Atom di Ruas Kanan
|
Σ Ruas Kiri = Σ Ruas Kanan
|
H = 3
|
H = 2c
|
2c = 3, maka c = 1,5
|
Jumlah Atom di Ruas Kiri
|
Jumlah Atom di Ruas Kanan
|
Σ Ruas Kiri = Σ Ruas Kanan
|
Fe = 2a
|
Fe = 2
|
2a = 2, maka a = 1
|
S = b
|
S = 3
|
b = 3
|
Jumlah Atom di Ruas Kiri
|
Jumlah Atom di Ruas Kanan
|
Σ Ruas Kiri = Σ Ruas Kanan
|
H = 3 × 2 = 6
|
H = 2c
|
2c = 6, maka c = 3
|
Jumlah Atom O di Ruas Kiri
|
Jumlah Atom O di Ruas Kanan
|
3 + (3 × 4) = 15
|
(4 × 3) + 3 = 15
|
Jumlah Atom di Ruas Kiri
|
Jumlah Atom di Ruas Kanan
|
Σ Ruas Kiri = Σ ruas Kanan
|
|
Cu = a
|
Cu = 1
|
a
= 1
|
|
N =b
|
N = 2 + c
|
b
= 2 + c
|
(1)
|
H =b
|
H = 2d
|
b
=2d
|
(2)
|
O =3b
|
O = 6 + c + d
|
3b
= 6 + c + d
|
(3)
|
Jumlah
Atom di Ruas Kiri
|
Jumlah
Atom di Ruas Kanan
|
Cu
= 3
|
Cu
= 3
|
H=
8
|
H
= 4 × 2 = 8
|
N
= 8
|
N
= (3 × 2) + 2 = 8
|
O
= 8 × 3 = 24
|
O
= (3 × 2 × 3) + 2 + 4 = 24
|
Jumlah atom O di kiri = 2, di kanan = 2 (sudah sama)
Jumlah atom H di kiri = 2 + 2 = 4, di kanan = 4 (sudah sama)
Jumlah atom Cl di kiri = 2, di kanan = 2 (sudah sama)
Jadi, reaksi setara: Mg(OH)2(aq) + 2 HCl(aq) → MgCl2(aq) + 2 H2O(l)